GADIS dan PIANO
- Kamis, 20 Februari 2025
- #Admin13
- Dilihat 55 kali

Aku melihat ke arah jendela yang mengarah ke taman sekolah, di sana duduk gadis cantik yang sudah lama ku kagumi. Namanya Nayara Alana Putri, gadis yang cantik, rambutnya berkilau diterpa cahaya, hidungnya yang mancung juga kulitnya yang berwarna putih seputih salju yang menambah kesan yang memesona. Ia berada di kelas 12-2 tepat di sebelah kelasku, aku belum pernah berkenalan dengannya, karena aku lebih suka berdiam diri dikelas saat jam istirahat. Dan aku tidak punya keberanian untuk berkenalan dengannya.
“Nicooll…!!! Bengong saja dari tadi..!! jawab soal yang ada di papan tulis..!!” ucap pak Amrul yang mengagetkanku
“Ba…Baik Pak” aku berjalan kedepan kelas masih dengan perasaan kaget sambil bergegas mengambil spidol.
Aku menyelesaikan soal dengan rasa tak karuan, dag dig dug setengah mati. Bukan karena soalnya yang sulit, tapi rasa kaget dari teriakan pak Amrul.
Sebentar saja, soal dari pak Amrul sudah selesai kukerjakan.
Aku segera memberi spidol kepada pa Amrul dan kembali ke mejaku. Saat aku melihat Pak Amrul dengan wajah serius memeriksa jawaban ku,
“Oke baik, terima kasih Nicol, jawaban mu benar sekali” ucap Pak Amrul
“Gak aneh sih, Nicol pasti bisa mengerjakan.” Celetuk salah satu temanku di kelas
“Karena Nicol sudah menjawab dengan benar soal yang sudah saya berikan, maka pelajaran saya sudah selesai, silahkan kalian beristirahat” ucap Pak Amrul yang membuat seisi kelas riuh kegirangan.“
Saat aku sedang memakan bekalku di kelas, aku mendengar sayup sayup suara piano di ruang musik. Permainan yang cukup bagus, melodi yang kudengar merupakan musik kesukaanku canon in D. Rasa penasaran ku membawaku untuk mencari siapa yang memainkan melodi indah itu.
Aku berjalan dari lorong menuju ruang musik. Saat tiba di depan pintu ruang musik, aku melihat ke arah dalam. Betapa kagetnya aku saat aku melihat yang memainkan piano itu adalah Nayara. ia tampak sangat cantik, jarinya yang lentik membuatnya tambah memesona. Ia berhenti di tengah permainan musik, aku memperhatikannya di luar ruang musik sambil dengan senyum terbaik ku.
“Aduhhh…..setelah ini notnya apa ya, aku lupa” aku dengar dia kebingungan.
Aku berjalan menghampirinya untuk membantunya.
“Selanjutnya di mulai dari not la dan menuju ke fis” aku menyentuh tuts piano
“Oh iyaa, aku baru ingat, terima kasih ya” ucap Nayara tersenyum senang
Aku mengangguk dengan canggung.
“Aku Nayara Alana Putri dari 12-2 panggil aja Naya, kamu?” Nayara menjabat tangan kepadaku.
“Aku Nicolas Sebastian Arka dari 12-1 panggil aja Nicol” jawabku sambil membalas jabat tangannya
Senyumnya yang manis membuatku semakin tertarik kepadanya. Naya meneruskan permainannya, ia memang belum terlalu lancar bermain piano. Terlihat di tangannya saat bermainm sedikit kaku. Namun, nada yang dikeluarkannya terdengar begitu merdu dan lembut.
“Hmmm, bolehkah kamu bermain 1 lagu untukku?” Naya bertanya kepadaku.
“ A..aku, tentu saja” jawabku gugup sambil tersenyum
Naya bangkit dari kursi piano dan mepersilahkan aku untuk duduk disebelahnya. Sudah lama aku tidak bermain piano di ruang musik.
“Ingin lagu apa Naya?” tanyaku sambil melihat kearahnya
“Kiss The Rain – Yiruma” Jawabnya
Aku menarik nafas dalam dalam dan memainkan piano, musik ini juga merupakan musik kesukaanku, aku memainkan musiknya sampai akhir.
“Wowwww…keren banget Nicol, bolehkah ajarkan aku?” Naya bertepuk tangan sambil berdecak kagum
“Terima kasih Naya, permainanmu juga indah. Jika ingin aku ajarkan boleh saja”
“Kriii…iiiiingggg” bel berbunyi.tanda istirahat usai
Kami berpisah pada waktu itu.
Keesokan harinya aku sedang makan di jam istirahat. tiba tiba ada Naya di depan pintu kelas ku, aku bergegas menghampirinya.
“Ada apa Nay?”
“Aku mau minta nomor Hp kamu boleh? Aku ingin banyak belajar piano denganmu” ucapnya sambil tersenyum
“Tentu, ini nomorku” aku menunjukkan nomor hp ku
“Okeyy, terima kasih Nicol” ucap Naya kepada ku
“Cieee cieee… .ini toh cewek yang dipuja Nicol.”
“Kalian pacaran ya?”
Teman-teman dikelasku mulai iseng mengatai kami. Aku sedikit merasa malu, namun ada rasa aneh yang membuatku merasa bahagia.
“Enggak dong, pacaran kan gak boleh.” Naya menjawab dengan senyum ramah
“Kalau kalian gak pacaran, sama aku aja ya.” Temanku Radit langsung menimpali
Aku melotot pada Radit, dibalas dengan tawa lebar Radit
Setelah hari itu kami banyak sekali berbincang bincang tentang piano, impian, lagu favorit dan banyak hal lainnya, terkadang kami suka video call untuk mempermudah kami belajar bersama. Tak terasa kegiatan itu berlangsung selama 2 semester. Tibalah saat kami di hampir ujung tahun ajaran. Naya mengajakku bermain piano di ruang musik. Aku dan Naya memainkan bersama musik river flows in you. Naya sekarang sudah sangat mahir memainkan piano. Sampai saat ini aku tidak menyangka bahwa piano ini mengantarkanku kepada gadis yang kukagumi selama ini, banyak sekali hal yang kita lakukan bersama yang berawal dari ketidaksengajaan.
“Nicol..ini partitur lagu apa? Aku baru melihatnya” Tanya Naya sambil memegang kertas partitur.
Aku bergegas bangkit dari dudukku dan mengambil kertas yang di pegang oleh Naya.
“Buuu.bu.kan.apa..apa, ini hanya coretan gitu, bukan apa apa” jelasku terbata-bata sambil memasukkan kertas kedalam tas
“Hmm baiklah, aku sebenarnya mau memberikan kabar bahagia kepadamu” kata Naya
“Apa itu?” Tanyaku.
Naya memberikan sebuah surat kepadaku, ternyata surat undangan dari Stanford University. Hatiku terasa sakit dan sedih, apakah ini saatnya aku berpisah dengan Naya. Rasanya baru saja aku merasa dekat dan bahagia menjalani kebersamaan kami.
“Akhirnya aku dapat undangan dari University impianku Nicol..” jelasnya sambil tersenyum bahagia. Senyumnya begitu manis, matanya berbinar penuh kegembiraan
“Selamat Naya..kamu hebat sudah sampai di titik ini” ucapku
Aku senang akan keberhasilannya, namun aku sedih akan berpisah dengannya dalam jarak yang sangat jauh.
“Terima kasih ya Nicol sudah jadi teman cerita aku selama setahun ini..lusa aku berangkat ke Amerika…makasih ya Nicol” ucap Naya.
“Sama-sama ......terima kasih juga sudah percaya kepadaku” jawabku sambil memaksakan senyuman.
Aku tidak sanggup menahan kesedihan ini. Aku pasti akan sangat merasa kehilangan. Tidak kusangka kebersamaan kami hanya sampai disini. Namun aku sadar, aku tidak bisa memaksakan kehendak. Kami berada di kondisi ekonomi yang berbeda, Naya adalah anak orang kaya yang sanggup menyekolahkan anaknya ke luar negeri. Sedangkan aku adalah anak seorang pegawai biasa. Tetapi aku sangat bersyukur mendapat beasiswa dari universitas di tanah air, Tuhan memang perencana terbaik. Karena memang aku tidak bisa jauh dari keluargaku.
Waktu terus berjalan, tak terasa sudah enam tahun berlalu.
Di Amerika
Seorang wanita sedang meminum kopi dan menonton TV. Saat mengganti channel ia menemukan siaran favoritnya, yaitu siaran dari negara aslinya Indonesia. Dan tanpa disangka ia menonton acara yang emang ia suka.
“Udah lama nih ketinggalan perkembangan musik di Indonesia” Ucap wanita itu
Dalam siaran TV itu dia melihat ada 1 pria yang ternyata composer itu. Ia merasa tidak asing dengan wajah pria itu. Pria itu teryata merilis musik yang sudah ia ciptakan 6 tahun lalu.
“Untuk merayakan karier saya yang ke-2 tahun ini saya akan mempersembahkan musik yang sudah saya ciptakan dari 6 tahun lalu. Musik ini merupakan perasaan saya yang saya pendam untuk seorang gadis di masa SMA. Saya tidak menyangka akan kenal dengannya lewat sebuah piano. Saat saya sedang dengannya, saya diam diam menulis melodi yang mencerminkan cantik parasnya. Sampai saat ini saya belum menyatakan cinta saya kepadanya, biarkanlah cinta saya abadi dalam karya saya.. Inilah Gadis dan Sebuah Piano.” Ucap komposer
komposer itu memainkan piano dengan merdu dan lembut yang membuat semua terpana.
Wanita itu menikmati lagu yang di mainkan oleh sang komposer sambil meminum kopi.
“Aku tahu kamu sebenernya bikin musik, dan juga aku tahu kamu menulis melodi itu diam diam, asal kamu tau aja aku juga mencintai mu Nicol” Ucap wanita itu.
Wanita itu akhirnya mengetahui mengapa dia sungguh tidak asing dengan wajah sang komposer itu. Karena itu lah dia, seseorang yang ia cintai dalam diam Nicolas Sebastian Arka.
Ulasan/Resensi:
Gadis dan Piano merupakan judul yang dituliskan Nisrina Salsabila, cerita ini memiliki 2 tokoh utama yang bernama Nicol dan Naya. Cerita ini mengambil tema kesabaran dan keikhlasan. Topik ceritanya seputar kesabaran Nicol yang ingin berkenalan dengan Naya tapi Nicol malu untuk menyapa duluan. Kesabarannya membawa keberuntungan.
Naya adalah seorang gadis SMA yang pintar memainkan alat musik yang bernama piano, ketika Naya sedang memainkan piano ada seorang laki – laki yang melihatnya dari arah jendela yang mengarah ke taman sekolah, laki – laki itu bernama Nicol. Ternyata ketika Naya sedang memainkan melodi indah Nicol terpesona dengan melodi yang dimainkan oleh awal pertemnuan mereka yang sangat baik. Mereka memperkenalkan masing – masing, senyum Naya membuat Nicol semakin tertarik kepadanya, lalu mereka pun memainkan melodi bareng, setelah itu mereka saling menukar WA satu sama lain. Mereka pun berteman dengan baik, hingga tak terasa pertemanan mereka sudah 2 semester. Hingga kelulusan tiba Naya pun memberikan Nicol surat bahwa Naya keterima di Stanford University. Saat Nicol mengetahui hatinya sangat sedih karena akan berpisah dengan Naya. Setelah itu, Nicol pun keterima di universitas impiannya hingga, Naya pun berangkat ke Amerika, hingga tak terasa sudah enam tahun berlalu Naya di Amerika.
Suatu hari Naya ingin menonton TV tentang keadaan di Indonesia, saat membuka TV Naya melihat seseorang yang menciptakan lagu. Wajah seseoramg itu tidak asing dilihatnya, ternyata dia adalah Nicol teman sewaktu SMA Naya.
Penilaian: Cerita ini sangat menarik untuk dibaca oleh anak – anak remaja, tokohnya sangat keren - keren, dan sudah bagus ceritanya.
Amanat: Menurut saya cerita ini sangat menarik, dan yang bisa saya ambil adalah berteman dengan laki- laki tidak harus berpacaran, sahabatan juga bisa.